Wisata Alam " PASIRAN " Bandar Pasir Mandoge
 |
| Alfian Images |
Di Sumatera Utara ini sendiri, salah satu objek wisata yang belum tenar atau belum mendapat banyak minat, khususnya para wisatawan luar Sumatera Utara ini untuk mengunjunginya adalah obyek wisata alam Pasiran Mandoge. Pasiran Mandoge merupakan tempat pemandian wisata alam yang letaknya berada di Desa Bandar Pasir Mandoge, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, kabupaten Asahan, Propinsi Sumatera Utara, Indonesia. Pasiran Mandoge ini tidak kalah menariknya seperti Pemandian Alam Nesia Sembahe di Sibolangit, Pemandian Karang Anyer di Siantar, Bukit Lawang di Stabat, Pemandian Pulo Wiski di Labura, dan tempat lainnya. Tempat pemandian ini merupakan salah satu tempat yang selalu dikunjungi para masyarakat untuk menikmati segarnya air Pasiran dan menikmati pemandangan yang asri yang memancarkan kesejukan dan kedamaian yang membuat para pengunjungnya akan merasa refresh dan tampak bahagia.
Dan sewaktu saya mengunjungi tempat ini, saya melihat cukup banyak para pengunjung yang datang ketempat itu, sekilas saya memperhatikan diantara pengunjung itu ada yang bermain gitar sambil menyanyikan lagu yang dinyanyikan beramai-ramai, ada sekumpulan keluarga yang memanggang ayam dan ikan sebagai santapan dan ada yang hanya sekedar cuma menikmati dan mandi-mandi di Pasiran tersebut. Pasiran ini sangat indah, suara bergemuruh tercipta dari Air sungai Silau nan bening mengalir deras menghantam baris bebatuan ditengah sungai (sangat baik jika dibuat sebagai arena olahraga arung jeram). Pepohonan tua menghijau disepanjang pinggiran bak benteng kokoh alam yang menciptakan kesejukan nan tiada tara. Pasir putih terbentang membentuk sebuh pantai kecil yang dinamis. Begitu nyata aura keajaiban Sang Maha Pencipta yang mampu menghilangkan penat pada hati, jiwa, raga, dan pikiran. Sungguh benar-benar fenomena yang mengagumkan.
Untuk menuju ke tempat pemandian Pasiran Mandoge ini tidaklah cukup sulit, kita masuk melalui simpang Pasiran Dusun 1 Mandoge yang berada di jalan lintas antara kota Kisaran (Kabupaten Asahan) dengan kota Pematangsiantar (Kabupaten Simalungun). Waktu yang ditempuh dari simpang Pasiran Mandoge ke pemandian Pasiran kurang lebih 15 menit dengan kendaraan kemudian kenderaan ditinggal diatas (Parkir), kita lanjut dengan jalan kaki turun kebawah mengikuti anak tangga dan melewati sebuat terowongan sepanjang 5 meter. Memang agak letih rasanya ya kalau membayangkan naik turun tangga (heheheee), tapi itu tidak jadi masalah loh. karena sesampai dilokasi anda akan merasakan suatu kenyamanan, kesegaran air sungai silau dan keindahan hutan serta pasir yang membentang layaknya pantai dipinggir laut. Tiket masuk tidak dikutip, hanya uang parkir saja yang dikutip oleh PS (Penduduk Setempat) yang menjaga kenderaan yang datang baik Sepeda Motor atau Mobil.
Mitosnya tempat wisata alam yang sebelumnya oleh para Tetua masyarakat Bandar Pasir Mandoge diberi nama Unong Uley (Lubuk Putar) ini dipercaya adalah tempat bersemayamnya seorang Putri cantik jelita berkepala tujuh yang berbudi pekerti baik, senang akan kebaikan dan sangat membenci kejahatan. Nah itulah sebabnya oleh para penduduk setempat wisata alam Pasiran sangat melarang keras adanya perbuatan tak senonoh di sekitar lokasi karena ditakutkan akan membuat sang putri menjadi berang atau marah.
Menurut pendapat salah satu warga setempat berinisial AS mengatakan, "Pasiran ini memang indah tapi sayang fasilitasnya ala kadarnya, contohnya kita lihat saja ketika kita naik turun anak tangga, tidak ada pembatas disamping jalan padahal itu kan ada jurang dan dilokasi tidak ada tempat sampah, sehingga pengunjung yang membawa makanan ringan ataupun minuman kaleng tidak tau harus membuang sampah dimana, kemudian mereka asal membuang sampah yang membuat lokasi sedikit tercemar (Jorok). Jika saja ada pihak luar yang mau jadi investor untuk mengelolah Pasiran ini, mungkin Pasiran ini bisa lebih baik lagi dan menambah popularitas kampung ini dan juga pasti mampu meningkatkan perekenomian warga Mandoge yang kebanyakan warga bekerja sebagai Petani dan Karyawan di PTPN IV. Kalau berharap dari tangan Pemerintah, ya tunggu kiamat laahh (heheee....). Memang lokasi Pasiran Mandoge ini rame dikunjungi wisatawan ketika hari libur atau tanggal merah saja. Dan kalau masalah kenapa sungai tampak sedikit keruh (berwarna kecoklatan) itu karena beberapa hari ini hujan turun lebat disini (Mandoge)."
Dan sewaktu saya mengunjungi tempat ini, saya melihat cukup banyak para pengunjung yang datang ketempat itu, sekilas saya memperhatikan diantara pengunjung itu ada yang bermain gitar sambil menyanyikan lagu yang dinyanyikan beramai-ramai, ada sekumpulan keluarga yang memanggang ayam dan ikan sebagai santapan dan ada yang hanya sekedar cuma menikmati dan mandi-mandi di Pasiran tersebut. Pasiran ini sangat indah, suara bergemuruh tercipta dari Air sungai Silau nan bening mengalir deras menghantam baris bebatuan ditengah sungai (sangat baik jika dibuat sebagai arena olahraga arung jeram). Pepohonan tua menghijau disepanjang pinggiran bak benteng kokoh alam yang menciptakan kesejukan nan tiada tara. Pasir putih terbentang membentuk sebuh pantai kecil yang dinamis. Begitu nyata aura keajaiban Sang Maha Pencipta yang mampu menghilangkan penat pada hati, jiwa, raga, dan pikiran. Sungguh benar-benar fenomena yang mengagumkan.
Untuk menuju ke tempat pemandian Pasiran Mandoge ini tidaklah cukup sulit, kita masuk melalui simpang Pasiran Dusun 1 Mandoge yang berada di jalan lintas antara kota Kisaran (Kabupaten Asahan) dengan kota Pematangsiantar (Kabupaten Simalungun). Waktu yang ditempuh dari simpang Pasiran Mandoge ke pemandian Pasiran kurang lebih 15 menit dengan kendaraan kemudian kenderaan ditinggal diatas (Parkir), kita lanjut dengan jalan kaki turun kebawah mengikuti anak tangga dan melewati sebuat terowongan sepanjang 5 meter. Memang agak letih rasanya ya kalau membayangkan naik turun tangga (heheheee), tapi itu tidak jadi masalah loh. karena sesampai dilokasi anda akan merasakan suatu kenyamanan, kesegaran air sungai silau dan keindahan hutan serta pasir yang membentang layaknya pantai dipinggir laut. Tiket masuk tidak dikutip, hanya uang parkir saja yang dikutip oleh PS (Penduduk Setempat) yang menjaga kenderaan yang datang baik Sepeda Motor atau Mobil.
Mitosnya tempat wisata alam yang sebelumnya oleh para Tetua masyarakat Bandar Pasir Mandoge diberi nama Unong Uley (Lubuk Putar) ini dipercaya adalah tempat bersemayamnya seorang Putri cantik jelita berkepala tujuh yang berbudi pekerti baik, senang akan kebaikan dan sangat membenci kejahatan. Nah itulah sebabnya oleh para penduduk setempat wisata alam Pasiran sangat melarang keras adanya perbuatan tak senonoh di sekitar lokasi karena ditakutkan akan membuat sang putri menjadi berang atau marah.
Menurut pendapat salah satu warga setempat berinisial AS mengatakan, "Pasiran ini memang indah tapi sayang fasilitasnya ala kadarnya, contohnya kita lihat saja ketika kita naik turun anak tangga, tidak ada pembatas disamping jalan padahal itu kan ada jurang dan dilokasi tidak ada tempat sampah, sehingga pengunjung yang membawa makanan ringan ataupun minuman kaleng tidak tau harus membuang sampah dimana, kemudian mereka asal membuang sampah yang membuat lokasi sedikit tercemar (Jorok). Jika saja ada pihak luar yang mau jadi investor untuk mengelolah Pasiran ini, mungkin Pasiran ini bisa lebih baik lagi dan menambah popularitas kampung ini dan juga pasti mampu meningkatkan perekenomian warga Mandoge yang kebanyakan warga bekerja sebagai Petani dan Karyawan di PTPN IV. Kalau berharap dari tangan Pemerintah, ya tunggu kiamat laahh (heheee....). Memang lokasi Pasiran Mandoge ini rame dikunjungi wisatawan ketika hari libur atau tanggal merah saja. Dan kalau masalah kenapa sungai tampak sedikit keruh (berwarna kecoklatan) itu karena beberapa hari ini hujan turun lebat disini (Mandoge)."
Sampai saat ini tempat wisata alam Pasiran Mandoge kurang mendapat perhatian dari pihak pemerintah sehingga menyebabkan pemanfaatan yang disfungsi intensif. Kita berharap Pemerintah mau mengelolah obyek wisata ini, agar menjadi obyek wisata yang berpotensi menambah pendapatan penduduk sekitar dan menarik minat para wisatawan baik dalam maupun luar sumatera utara ini.
 |
| Alfian Images |
Pesan saya, mari kita lestarikan titipan nenek moyang kita dengan menjaga lingkungan agar selalu bersih sehingga alam tetap bersahabat dengan kita, dan semoga wisata alam Pasiran Mandoge menjadi obyek wisata yang terkenal bukan saja di Kontes Blogger Sumatera Utara ini melainkan provinsi lainnya diindonesia dan juga negara-negara luar lainnya .... aminnnn... (alfie)
untuk liat foto² seputar wisata alam Pasiran Mandoge, silahkan klik link dibawah ini
http://s1104.photobucket.com/albums/h330/alfi33/Wisata%20alam%20PASIRAN%20mandoge/?start=all
untuk liat foto² seputar wisata alam Pasiran Mandoge, silahkan klik link dibawah ini
http://s1104.photobucket.com/albums/h330/alfi33/Wisata%20alam%20PASIRAN%20mandoge/?start=all
Komentar
Posting Komentar