Pemimpin Terkejam Di Dunia Sepanjang Sejarah
Sejatinya menjadi seorang pemimpin adalah seorang yang menginspirasi,
baik hati, bijaksana dan bisa menjadi tauladan yang baik. Jabatan dan
kedudukan ia sebagai seorang pemimpin adalah titipan. Namun, Seperti apa
jadinya jika ada seorang pemimpin yang sangat kejam, kasar, Bengis
bahkan melakukan teror kepada rakyatya sendiri untuk mengendalikan
wilayahnya?
Berikut para pemimpin terkejam di dunia sepanjang sejarah:
Elizabeth Bathory alias The Blood Countess (1590-1610)
Akibat pengaruh satanisme yang dianutnya, ia pun berubah menjadi
pembunuh sadis. Elizabeth mulai menyenangi kepuasan seksual lewat
penyiksaan yang dilakukannya terhadap pelayan-pelayan lainnya yang masih
muda.
Dibantu oleh beberapa pelayan
terdekatnya, Elizabeth mengubah Istana
Čachtice miliknya menjadi pusat teror dan penyiksaan seksual. Para gadis
muda yang jadi pelayannya disiksa dengan berbagai bentuk penyiksaan
seperti diikat, ditelanjangi lalu dicambuk dan juga menggunakan berbagai
alat untuk menyakiti bagian-bagian tubuh tertentu.
Selama 25 tahun melakukan aksi, konon korban tindakan brutalnya mencapai lebih dari 250 orang.
Vlad III, Pangeran Wallachia (1448 – 1476)
Konon bibit kejam ia dapatkan dari Wallachia. Kekejaman di kota itu
adalah pemandangan sehari-hari. Vlad kecil suka membunuh binatang kecil
tak berdaya demi dapat melampiaskan kekejamannya.
Setelah berkuasa, hal pertama yang Vlad lakukan sebagai penguasa adalah melakukan reformasi dengan cara menyula (impale).
Sula adalah metode pembunuhan dengan dengan cara menusukkan tiang
pancang sebesar lengan orang dewasa ke bagian dubur korbannya dan
mendirikan pancang tersebut. Orang-orang pertama yang menjadi korbannya
adalah para bangsawan di Wallachia.
Queen Mary I alias Bloody Marry (1516-1558)
Meski hanya memerintah dalam waktu yang singkat, Queen Mary nyatanya
meninggalkan jejak dalam sejarah. Mary adalah seorang penganut Katholik
Roma yang taat dan alim, tetapi usaha-usahanya untuk mempertahankan
paham Khatolik mirip-mirip cara Kristen.
Mary menjatuhkan hukuman yang kejam terhadap penganut Protestan, dan
kemudian membakar lebih dari 300 orang penganut Protestan tersebut dalam
periode empat tahun, yang membuat dia kemudian dijuluki “Bloody Mary.”
Mary meninggal dunia pada usia 42 di Istana St. James, pada tanggal 17
November, 1558.
Timur alias Tamerlane (1370 – 1405)
Tamerlane merupakan seorang pemimpin yang kejam. Kabarnya, setiap
kali dia menaklukkan sebuah kota, maka setelah itu akan ada
menara-menara yang disusun dari ribuan kepala pasukan musuh yang
dibantainya.
Bangunan-bangunan dibumihanguskan. Tidak akan ada yang tersisa selain
puing-puing dan mayat-mayat tanpa kepala. Kota Urgach menjadi saksi
kebrutalan pasukan Temur, kota itu diratakan dengan tanah sampai tidak
ada lagi bangunan yang berdiri.
Sosoknya dikenalkan kepada publik Barat sebagai Tamburlaine, sosok pembantai, brutal, dan bengis.
Adolf Hitler (1933-1945)
Di tahun 1933, Hitler menjadi Kanselir Jerman. Saat berkuasa, dia
menggabungkan jabatan kanselir dan presiden menjadi Fuhrer. Dia pun
menjadikan Nazi sebagai partai tunggal di Jerman.
Hitler tak segan membunuh semua penentangnya di Partai Nazi pada Juni
1934. Peristiwa itu dikenal sebagai Nacht der langen Messer alias Malam
Pisau Panjang. Komunisme dan Yahudi dituding Hitler sebagai pihak di
balik memburuknya situasi ekonomi. Atas dendam pada orang orang komunis
dan Yahudi, Hitler menyerang dan membunuh mereka.
Secara terbuka dia mengumumkan untuk membunuh orang Yahudi yang ada
di dunia. Dia bahkan membangun kamp-kamp besar yang dilengkapi kamar gas
untuk orang Yahudi. Hanya beberapa tahun, sekitar 6.000.000 Yahudi
tewas di kamp tersebut.
Benito Mussolini (1922-1943)
Arogan, kejam, dan jahat. Itulah sifat yang dilekatkan pada sahabat
Rudolf Hitler, Benito Mussolini. Pria bernama lengkap Benito Amilcare
Andrea Mussolini ini juga dikenal sebagai orang suka memaksakan
kehendak.
Sempat menjadi editor di beberapa koran, Mussolini kemudian
menjadikan fasisme sebagai suatu gerakan politik pada Maret 1919. Dia
membentuk Kelompok untuk Bertempur yang dikenal sebagai baju hitam, yang
merupakan kumpulan penjahat, kriminal, dan preman yang bertindak
sebagai tukang pukul para cukong.
Mussolini meyakini bahwa manusia yang tidak berkualitas harus
dimusnahkan. Hal tersebut yang menyebabkan keputusannya dibalik invasi
Ethiopia. Ia percaya bahwa ras unggul seperti Italia sudah seharusnya
memerintah karena merupakan akibat alami dari evolusi. Sebanyak 30.000
Orang Ethiopia tewas dalam invasi tersebut.
Pol Plot (1975-1979)
Pada April 1975, aksi Khmer Merah atau Khmer Rouge yang dipimpin Pol
Pot berhasil menggulingkan kekuasaan Pangeran Shihanouk dan Jendral Lon
Nol. Khmer saat itu memiliki basis para petani.
Dalam kekuasannya, rakyat dari perkotaan dievakuasi ke pedesaan.
Kemudian rakyat harus hidup bersama di ladang-ladang yang ada. Pol Pot
tak segan membunuh siapapun yang berseberangan dengan ide dan langkah
politiknya.
Para intelektual dan biksu disiksa dan dibunuh karena dianggap tak
sejalan dengan doktrinnya. Cara mengeksekusi ‘lawan’-nya pun dikenal
begitu kejam. Pacul dan kantong plastik untuk membekap kepala ‘lawan’
menjadi alat eksekusi Pol Pot. Para korban kemudian dikubur secara
massal di wilayah Choen Ek. Tempat itu pun diberi nama ‘Killing Field’.
Komentar
Posting Komentar